Banyaknya teman menandakan bahwa Anda adalah orang yang pandai bersosialisasi. Tapi penelitian baru menemukan bahwa jumlah teman bisa dipengaruhi oleh ukuran otak.
Peneliti menemukan bahwa semakin besar bagian otak yang terkait dengan emosi, maka semakin banyak pula teman yang dimilikinya.
Bagian otak tersebut adalah amygdala, yaitu bagian otak yang menyerupai bentuk almond dan bertanggungjawab pada kemampuan emosi dan juga mengontrol rasa takut.
"Semakin besar amygdala seseorang, maka semakin banyak pula jaringan sosial dan teman yang ia milikinya," jelas Paul Sanberg, direktur University of South Florida Centre of Excellence for Aging and Brain Repair, Tampa, dilansir dari Health24, Rabu (29/12/2010).
Menurut Sanberg temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa manusia dan primata yang memiliki amygdala besar akan terlibat dalam kelompok sosial yang agak kompleks.
Dalam studi terbaru ini tim peneliti dari Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital telah mempelajari otak 58 orang sehat usia 19 hingga 83 tahun.
Partisipan diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang kontak teratur dengan kelompok sosialnya termasuk jumlah teman pada Facebook, yang dianggap sebagai indikasi kompleksitas orang pada jaringan sosial.
Selagi menjawab pertanyaan, ukuran amygdala otak partisipan juga diukur dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging atau CT Scan otak).
Hasilnya, ternyata semakin luas dan kompleks kelompok sosial seseorang, maka semakin besar pula ukuran amygdala otaknya. Hal ini terlepas dari usia dan jenis kelamin partisipan.
Tapi di sisi lain, tidak ada hubungan antara jumlah teman atau kelompok sosial dengan ukuran bagian-bagian otak lainnya.
"Hal ini penting agar kami dapat membantu menentukan peran amygdala dan melihat orang-orang yang mungkin mengalami masalah sosial. Jika kita memahami bagaimana amygdala yang terlibat dalam perilaku sosial, kita bisa mencari cara yang mungkin untuk membantu orang-orang," kata Sanberg.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal online Nature Neuroscience pada 26 Desember lalu.
-detik..com
No comments:
Post a Comment